Jumat, 15 September 2017

Historiografi Tentang Keluarga (Sejarah)


Oleh

Nama     : Najmul Iqlima Pasca Zahra
Kelas     : X IPS 2
Sekolah : MAN Insan Cendekia Serpong



Historiografi tentang "Keluarga Besar Tazri A. Qodri"

Nama saya Najmul Iqlima Pasca Zahra,biasa dipanggil Ilma. Saya lahir di Pekalongan, 18 September 2002. Saya merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Adik saya bernama Ilza Fawnia Zakira Huwaida. Disini saya akan bercerita tentang silsilah keluarga saya dari nenek (yang berasal dari ibu) sampai keturunan keduanya.

          Nenek saya bernama Zuliyah, beliau berumur 68 tahun, nenek saya berasal dari desa Karangdowo, kecamatan Kedungwuni, kota Pekalongan. Ia bekerja sebagai pembuat batik di daerahnya. Pada usia sekitar 17 tahun ia menikah dengan  Pak Shodikin dan mempunyai satu orang anak, yaitu budhe saya, yang bernama Riskiyah, beliau lahir di Pekalongan, 31 Agustus 1961. Hubungan rumah tangga nenek saya dan Pak Shodikin tidak berlangsung begitu lama. Karena faktor tertentu, akhirnya nenek saya dan Pak Shodikin resmi bercerai. Budhe saya pun ikut tinggal dengan nenek saya.

 Karena sudah lama hidup berdua akhirnya nenek saya memilih menikah kembali. Beliau menikah dengan kakek saya, yaitu Tazri Ahmad Qodri. Dari hasil pernikahan tersebut, kakek dan nenek saya memiliki anak pertamanya, yaitu pakde saya yang bernama Nasrudin. Setelah pakde Nasrudin, kemudian lahir bude saya, yang bernama Mahfud Dilla. Dan anak yang terakhir yaitu ibu saya, Zuhrotun Nisa, beliau lahir di Pekalongan, 30 Agustus 1974.

Pada tanggal 28 Desember 1990, pakde Nasrudin menikah dengan istrinya yang bernama Kholifah Hanif, dari pernikahan tersebut menghasilkan tiga orang anak, yaitu Randy Anjung Pratama, Razif Sany dan Salsa Fatima Azzahra. Sekarang, pakde saya bekerja sebagai karyawan swasta di perusahaan di daerah Karawang dan istrinya menjadi guru Madrasah di daerah Cikampek, Jawa Barat.

Dilanjut dengan budhe saya yang menikah pada pada tahun 1992 dengan suaminya yang bernama Taufik, dari pernikahan tersebut menghasilkan tiga orang anak yang bernama, Nabila Alifannisa, Ulya Lutfa Qyani dan Maulidya Fairuz Zahra. 

Pernikahan yang ketiga oleh budhe saya, Mahfud Dilla, beliau menikah dengan suaminya yang bernama Kuslari dan memiliki dua orang anak yang bernama Ainaya Almira Faida dan Faiq.

Pernikahan yang terakhir yaitu oleh ibu saya, Zuhrotun Nisa dengan ayah saya, Iing tajudin. Pernikahan tersebut berlangsung di bulan oktober tahun 2001, akan tetapi seminggu sebelum terjadinya pernikahan tersebut kakek saya meninggal, beliau meninggal karena suatu penyakit yang dideritanya. Akhirnya pakde Nasrudin menjadi wali laki-laki ibu saya saat menikah.

Pada tahun 2002 Pakde Taufik (suami dari budhe Riskiyah) meninggal dunia. Beliau meninggal saat sedang berolahraga bersama teman-temannya. Pada saat itu, tiba-tiba teman beliau datang ke rumah budhe saya dan memberi tahu bahwa pakde saya kambuh terhadap penyakitnya. Tidak lama setelah itu, pakde Taufik meninggal. Akhirnya budhe Riskiyah berusaha menghidupi tiga orang anak perempuannya dengan sendirian. Sekarang budhe Riski bekerja di PT Denso Indonesia.

Adik saya dan saya lahir di kota yang sama, yaitu Pekalongan. Kami berdua juga lahir di Rumah Sakit yang sama, yaitu Rumah Sakit Anugerah. Ibu saya sengaja melahirkan kami di Pekalongan karena Pekalongan merupakan daerah kampung kami dan banyak keluarga besar yang tinggal disana, dengan itu memudahkan keluarga besar kami untuk menjenguk kami.
 






  
           Foto tersebut diambil pada hari Kamis, 26 Mei 2017 di studio foto merpati, Pamulang. Foto tersebut bertujuan untuk mengenang wisuda SMP saya pada tanggal 25 Mei 2017. Foto tersebut juga akan diperbesar dan di letakkan di dinding rumah kami.



          Pada hari lebaran Idhul Fitri tahun 2015, keluarga besar kami berlebaran di rumah nenek, Pekalongan. Keluarga budhe Riskiyah, pakde Nasrudin dan keluarga saya pulang kampung. Setelah kami shalat, makan Bersama dan bermaaf-maafan kami berfoto ria. Di foto itu terdapat sepupu saya dan saya. Di paling depan ada mbak Maulidya, anak dari budhe Ris, lalu dismping itu adalah saya, disamping saya adalah mba Salsa, anak dari pakde Nas, dilanjut dengan mba Fafa (yang memakai baju biru), anak budhe Riskiyah. Dan yang duduk adalah mba Nabila, anak dari budhe Riskiyah.

         
  
  
           Foto tersebut menunjukkan ayah dan ibu saya yang sedang melaksanakan ibadah haji pada tahun 2015, pada tahun tersebut saya sedang duduk di kelas 8 SMP. Pemandangan tersebut menunjukkan sebuah bangunan yang terdapat di Arab Saudi.


Wodroow Wilson, Sang Pencinta Kedamaian

Siapa Dia?                  Thomas Wodroow Wilson merupakan presiden Amerika Serikat yang ke 28, menjabat pada tahun 1913-1921....