Oleh
Nama : Najmul Iqlima Pasca Zahra
Kelas : X IPS 2
Sekolah : MAN Insan Cendekia Serpong
Historiografi tentang "Keluarga Besar Tazri A. Qodri"
Nama saya Najmul Iqlima Pasca Zahra,biasa dipanggil Ilma. Saya
lahir di Pekalongan, 18 September 2002. Saya merupakan anak pertama dari dua
bersaudara. Adik saya bernama Ilza Fawnia Zakira Huwaida. Disini saya akan
bercerita tentang silsilah keluarga saya dari nenek (yang berasal dari ibu)
sampai keturunan keduanya.
Nenek saya bernama
Zuliyah, beliau berumur 68 tahun, nenek saya berasal dari desa Karangdowo,
kecamatan Kedungwuni, kota Pekalongan. Ia bekerja sebagai pembuat batik di
daerahnya. Pada usia sekitar 17 tahun ia menikah dengan Pak Shodikin dan mempunyai satu orang anak,
yaitu budhe saya, yang bernama Riskiyah, beliau lahir di Pekalongan, 31 Agustus
1961. Hubungan rumah tangga nenek saya dan Pak Shodikin tidak berlangsung
begitu lama. Karena faktor tertentu, akhirnya nenek saya dan Pak Shodikin resmi
bercerai. Budhe saya pun ikut tinggal dengan nenek saya.
Karena sudah lama hidup berdua akhirnya nenek saya memilih menikah kembali. Beliau menikah dengan
kakek saya, yaitu Tazri Ahmad Qodri. Dari hasil pernikahan tersebut, kakek dan
nenek saya memiliki anak pertamanya, yaitu pakde saya yang bernama Nasrudin. Setelah
pakde Nasrudin, kemudian lahir bude saya, yang bernama Mahfud Dilla. Dan anak
yang terakhir yaitu ibu saya, Zuhrotun Nisa, beliau lahir di Pekalongan, 30
Agustus 1974.
Pada tanggal 28 Desember 1990, pakde Nasrudin menikah dengan
istrinya yang bernama Kholifah Hanif, dari pernikahan tersebut
menghasilkan tiga orang anak, yaitu Randy Anjung Pratama, Razif Sany dan Salsa
Fatima Azzahra. Sekarang, pakde saya bekerja sebagai karyawan swasta di
perusahaan di daerah Karawang dan istrinya menjadi guru Madrasah di daerah
Cikampek, Jawa Barat.
Dilanjut dengan budhe saya yang menikah pada pada tahun 1992 dengan
suaminya yang bernama Taufik, dari pernikahan tersebut menghasilkan tiga orang
anak yang bernama, Nabila Alifannisa, Ulya Lutfa Qyani dan Maulidya Fairuz
Zahra.
Pernikahan yang ketiga oleh budhe saya, Mahfud Dilla, beliau menikah
dengan suaminya yang bernama Kuslari dan memiliki dua orang anak yang bernama
Ainaya Almira Faida dan Faiq.
Pernikahan yang terakhir yaitu oleh ibu saya, Zuhrotun Nisa dengan
ayah saya, Iing tajudin. Pernikahan tersebut berlangsung di bulan oktober tahun
2001, akan tetapi seminggu sebelum terjadinya pernikahan tersebut kakek saya
meninggal, beliau meninggal karena suatu penyakit yang dideritanya. Akhirnya
pakde Nasrudin menjadi wali laki-laki ibu saya saat menikah.
Pada tahun 2002 Pakde Taufik (suami dari budhe Riskiyah) meninggal
dunia. Beliau meninggal saat sedang berolahraga bersama teman-temannya. Pada
saat itu, tiba-tiba teman beliau datang ke rumah budhe saya dan memberi tahu
bahwa pakde saya kambuh terhadap penyakitnya. Tidak lama setelah itu, pakde
Taufik meninggal. Akhirnya budhe Riskiyah berusaha menghidupi tiga orang anak
perempuannya dengan sendirian. Sekarang budhe Riski bekerja di PT Denso Indonesia.
Adik saya dan saya lahir di kota yang sama, yaitu Pekalongan. Kami
berdua juga lahir di Rumah Sakit yang sama, yaitu Rumah Sakit Anugerah. Ibu
saya sengaja melahirkan kami di Pekalongan karena Pekalongan merupakan daerah
kampung kami dan banyak keluarga besar yang tinggal disana, dengan itu memudahkan
keluarga besar kami untuk menjenguk kami.
Foto tersebut diambil pada hari
Kamis, 26 Mei 2017 di studio foto merpati, Pamulang. Foto tersebut bertujuan
untuk mengenang wisuda SMP saya pada tanggal 25 Mei 2017. Foto tersebut juga
akan diperbesar dan di letakkan di dinding rumah kami.
Pada hari lebaran Idhul Fitri tahun 2015, keluarga besar kami
berlebaran di rumah nenek, Pekalongan. Keluarga budhe Riskiyah, pakde Nasrudin
dan keluarga saya pulang kampung. Setelah kami shalat, makan Bersama dan
bermaaf-maafan kami berfoto ria. Di foto itu terdapat sepupu saya dan saya. Di
paling depan ada mbak Maulidya, anak dari budhe Ris, lalu dismping itu adalah
saya, disamping saya adalah mba Salsa, anak dari pakde Nas, dilanjut dengan mba
Fafa (yang memakai baju biru), anak budhe Riskiyah. Dan yang duduk adalah mba
Nabila, anak dari budhe Riskiyah.
Foto tersebut
menunjukkan ayah dan ibu saya yang sedang melaksanakan ibadah haji pada tahun
2015, pada tahun tersebut saya sedang duduk di kelas 8 SMP. Pemandangan
tersebut menunjukkan sebuah bangunan yang terdapat di Arab Saudi.
bagus sekali kak nice
BalasHapuspaket internet axis unlimited bulanan