Selasa, 17 April 2018

Colosseum , Sejarah Bagi Para Gladiator




Colosseum, salah satu bangunan dari tuju keajaiban di dunia. Colosseum merupakan sebuah peninggalan bersejarah berupa arena gladiator. Bangunan berwarna coklat elegan ini terletak di kota kecil di Roma, Italia. Mungkin dari luarnya kita tidak terlalu tertarik dengan bangunan ini, jika kita berkunjung ke Italia, pasti Menara pisalah yang menjadi tujuan utama. Ternyata bangunan ini banyak meninggalkan sejarah yang tidak banyak kita ketahui.

Asal – Usul Nama
Nama dari Colosseum diambil dari nama sebuah patung setinggi 130 kaki atau 40 m, Colossus yaitu bentuk ulang dari pengganti Nero(Dewa Matahari orang-orang Roma). Selain dari nama patung Colossus, Colosseum juga disebut sebagai Flavian Amphitheatre, tetapi sampai saat ini tidak diketahui siapa pemberi nama itu. Di Italia sendiri ada nama lain lagi yang disematkan bagi bangunan Colosseum, yaitu Il Colosseo. Dalam bahasa Roma disebut ‘Le Colisee’ dan ‘El Coliseo’.
Sejarah Pembangunan Colosseum
Pembangunan ini berawal dari mundurnya kekaisaran romawi yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Nero, ia melakukan bunuh diri pada tahun 68, akhirnya Kaisar Vespasian yang sempat memerintah selama 10 tahun (69 – 79 M) membangun sebuah bangunan di sebelah timur Roman Forum, yaitu bekas alun-alun yang penuh puing-puing atau reruntuhan bangunan kuno. Setelah hampir satu dekade dari pembangunan, akhirnya colosseum dapat  diselesaikan pada masa pemerintahan anak Kaisar Vespasian itu sendiri, Titus pada tahun 80 M. Tujuan bagi pembangunan Colosseum ini adalah sebagai hadiah untuk orang-orang Romawi pada masanya. Mungkin anda bisa bayangkan, Seorang ahli sejarah bernama Dio Cassius mengatakan bahwa sekitar 9000 hewan buas yang telah terbunuh di 100 hari di perayaan peresmian dan pembukaan Colosseum tersebut,  kuran lebih sekitar 3000 gladiator juga telah bertarung pada 100 hari pertama. Colosseum  merupakan arena pertarungan para gladiator, jadi wajar bila selama beratus tahun, sudah sekitar 500 ribu orang dan jutaan hewan buas kehilangan nyawa di arena ini
Bentuk Colosseum
Seperti yang dapat kita lihat sendiri, bangunan Colosseum sangatlah unik, berbeda dengan tempat pertarungan sepeti biasanya. Colosseum berbentuk lonjong dengan bagian terpanjang 189 meter, dan terpendek 156 meter. Bagian bawahnya seluas 24,000 m² dengan ketinggian dinding 48 m. Bentuknya yang lonjong sengaja dibuat karena Perancangnya tidak menghendaki pemain pertarungan atau galadiator kabur tiba-tiba dan melarikan diri ke bagian sudut bangunan. Karena bangunannya yang cukup megah ini, colosseum dapat menampung hingga 50 ribu penonton.
Bangunan ini mempunyai 80 pintu masuk, tetapi yang paling tekenal adalah gerbang dengan julukan “Gerbang Kematian” yang digunakan untuk membawa keluar gladiator yang tewas dalam pertarungan.

Gerbang Kematian
Lalu Mengapa Bagian Samping Atas Bangunan Terlihat Runtuh?
Pada tahun 442 dan 508 terjadilah gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan tersebut, ditambah lagi dengan gempa pada tahun 847 yang menyebabkan bagian timur laut bangunan ini runtuh.
Tentang Gladiator

Gladiator merupakan sebuah pertunjukkan pertarungan antara binatang (venetaiones), pertarungan antara tahanan dan binatang, eksekusi tahanan (noxii), pertarungan air (naumachiae) dengan cara membanjiri arena, dan pertarungan antara gladiator (munera). Hewan yang digunakan untuk pertarungan ini diambil dari wilayah seluruh kekuasaan romawi, hal itu untuk menunjukkan betapa luasnya daerah kekuasaan romawi saat itu.

Ternyata bukan hanya pria yang mengikuti pertarungan gladiator,  para wanita pun turut ikut serta dalam pertarungan tersebut. Gladiator wanita dinamakan “Amazones” atau “Gladiatrices”
Pada saat itu, Gladiator menggunakan para tahanan sebagai bahan tarungan mereka, sehingga banyak para gladiator dan tahanan yang tewas akibat pertarungan tersebut. Jadi, walaupun kita membayangkan betapa serunya pertarungan tersebut, ternyata banyak juga korban yang mati dari pertarungan tersebut. Gladiator merupakan tempat pembantaian paling keji yang digunakan untuk menghibur raja dan para penoton saat itu.

Pertarungan Gladiator di Colosseum ini  terakhir terjadi pada Tahun 435 Masehi pada masa pemerintahan Kaisar Honorius. Tetapi perburuan hewan buas masih terus dilakukan dan baru berakhir setelah tahun 523 Masehi. Beberapa faktor yang membuat berakhirnya gladiator tersebut adalah karena sulitnya mencari para gladiator dan hewan bagi pertarungan.

Kebiasaan mempertontonkan pertarungan berdarah selama ratusan tahun lama kelamaan membuat tumpukan daftar kematian Panjang dan tragis di dalam Colosseum.  Seperti bangunan dengan sejarah berdarah lain, Colosseum juga dipenuhi cerita-cerita mistis dengan berbagai kisah kesedihan dan peperangan. Jika kita berfikir tentang hal-hal ghaib, mungkin banyak sekali arwah-arwah yang mendiami dan bergentayangan di bangunan ini.

Gladiator Wanita
Colosseum Saat Ini

Saat ini Colosseum merupakan salah satu obyek wisata terbaik di Italia, tetapi yang dapat kita lihat saat ini hanyalah reruntuhannya saja, tidak berbentuk elips sempurna seperti awal pembangunannya. Selain sebagai obyek wisata, Colosseum juga dapat digunakan sebagai tempat pertunjukkan kecil, sedangkan pertunjukkan besar dapat dilakukan di luar bangunan, dengan Colosseum sebagai backgroundnya.


1 komentar:

Wodroow Wilson, Sang Pencinta Kedamaian

Siapa Dia?                  Thomas Wodroow Wilson merupakan presiden Amerika Serikat yang ke 28, menjabat pada tahun 1913-1921....