Colosseum, salah satu bangunan dari tuju keajaiban di dunia. Colosseum merupakan sebuah peninggalan bersejarah berupa arena gladiator. Bangunan berwarna coklat elegan ini terletak di kota kecil di Roma, Italia. Mungkin dari luarnya kita tidak terlalu tertarik dengan bangunan ini, jika kita berkunjung ke Italia, pasti Menara pisalah yang menjadi tujuan utama. Ternyata bangunan ini banyak meninggalkan sejarah yang tidak banyak kita ketahui.
Asal – Usul Nama
Nama
dari Colosseum diambil dari nama sebuah patung setinggi 130 kaki atau 40 m, Colossus
yaitu bentuk ulang dari pengganti Nero(Dewa Matahari orang-orang Roma). Selain
dari nama patung Colossus, Colosseum juga disebut sebagai Flavian Amphitheatre,
tetapi sampai saat ini tidak diketahui siapa pemberi nama itu. Di Italia
sendiri ada nama lain lagi yang disematkan bagi bangunan Colosseum, yaitu Il
Colosseo. Dalam bahasa Roma disebut ‘Le Colisee’ dan ‘El Coliseo’.
Sejarah Pembangunan Colosseum
Pembangunan
ini berawal dari mundurnya kekaisaran romawi yang saat itu dipimpin oleh Kaisar
Nero, ia melakukan bunuh diri pada tahun 68, akhirnya Kaisar Vespasian
yang sempat memerintah selama 10 tahun (69 – 79 M) membangun sebuah bangunan di
sebelah timur Roman Forum, yaitu bekas alun-alun yang penuh puing-puing atau
reruntuhan bangunan kuno. Setelah hampir satu dekade dari pembangunan, akhirnya
colosseum dapat diselesaikan pada masa
pemerintahan anak Kaisar Vespasian itu sendiri, Titus pada tahun 80 M. Tujuan bagi pembangunan Colosseum ini adalah
sebagai hadiah untuk orang-orang Romawi pada masanya. Mungkin anda bisa
bayangkan, Seorang ahli sejarah bernama Dio Cassius mengatakan bahwa sekitar
9000 hewan buas yang
telah terbunuh di 100 hari di perayaan peresmian dan pembukaan Colosseum
tersebut, kuran lebih sekitar 3000
gladiator juga telah bertarung pada 100 hari pertama. Colosseum merupakan arena pertarungan para gladiator,
jadi wajar bila selama beratus tahun, sudah sekitar 500 ribu orang dan jutaan
hewan buas kehilangan nyawa di arena ini
Bentuk Colosseum
Seperti
yang dapat kita lihat sendiri, bangunan Colosseum sangatlah unik, berbeda
dengan tempat pertarungan sepeti biasanya. Colosseum berbentuk lonjong dengan
bagian terpanjang 189 meter, dan terpendek 156 meter. Bagian bawahnya seluas
24,000 m² dengan ketinggian dinding 48 m. Bentuknya yang lonjong sengaja dibuat
karena Perancangnya tidak menghendaki pemain pertarungan atau galadiator
kabur tiba-tiba dan melarikan diri ke bagian sudut bangunan. Karena bangunannya yang cukup megah ini, colosseum dapat menampung
hingga 50 ribu penonton.
Bangunan ini
mempunyai 80 pintu masuk, tetapi yang paling tekenal adalah gerbang dengan
julukan “Gerbang Kematian” yang digunakan untuk membawa keluar gladiator yang
tewas dalam pertarungan.
![]() |
Gerbang Kematian |
Pada
tahun 442 dan 508 terjadilah gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan parah pada
bangunan tersebut, ditambah lagi dengan gempa pada tahun 847 yang menyebabkan
bagian timur laut bangunan ini runtuh.
Tentang Gladiator
Gladiator merupakan sebuah pertunjukkan pertarungan antara binatang (venetaiones), pertarungan antara tahanan dan binatang, eksekusi tahanan (noxii), pertarungan air (naumachiae) dengan cara membanjiri arena, dan pertarungan antara gladiator (munera). Hewan yang digunakan untuk pertarungan ini diambil dari wilayah seluruh kekuasaan romawi, hal itu untuk menunjukkan betapa luasnya daerah kekuasaan romawi saat itu.
Gladiator merupakan sebuah pertunjukkan pertarungan antara binatang (venetaiones), pertarungan antara tahanan dan binatang, eksekusi tahanan (noxii), pertarungan air (naumachiae) dengan cara membanjiri arena, dan pertarungan antara gladiator (munera). Hewan yang digunakan untuk pertarungan ini diambil dari wilayah seluruh kekuasaan romawi, hal itu untuk menunjukkan betapa luasnya daerah kekuasaan romawi saat itu.
Ternyata bukan hanya pria yang mengikuti pertarungan gladiator, para wanita pun turut ikut serta dalam
pertarungan tersebut. Gladiator wanita dinamakan “Amazones” atau “Gladiatrices”
Pada saat itu, Gladiator menggunakan
para tahanan sebagai bahan tarungan mereka, sehingga banyak para gladiator dan
tahanan yang tewas akibat pertarungan tersebut. Jadi, walaupun kita
membayangkan betapa serunya pertarungan tersebut, ternyata banyak juga korban yang
mati dari pertarungan tersebut. Gladiator merupakan tempat pembantaian paling
keji yang digunakan untuk menghibur raja dan para penoton saat itu.
Pertarungan Gladiator di Colosseum
ini terakhir terjadi pada Tahun 435
Masehi pada masa pemerintahan Kaisar Honorius. Tetapi perburuan hewan buas
masih terus dilakukan dan baru berakhir setelah tahun 523 Masehi. Beberapa faktor
yang membuat berakhirnya gladiator tersebut adalah karena sulitnya mencari para
gladiator dan hewan bagi pertarungan.
Kebiasaan mempertontonkan
pertarungan berdarah selama ratusan tahun lama kelamaan membuat tumpukan daftar
kematian Panjang dan tragis di dalam Colosseum.
Seperti bangunan dengan sejarah berdarah lain, Colosseum juga dipenuhi
cerita-cerita mistis dengan berbagai kisah kesedihan dan peperangan. Jika kita
berfikir tentang hal-hal ghaib, mungkin banyak sekali arwah-arwah yang mendiami
dan bergentayangan di bangunan ini.
![]() |
Gladiator Wanita |
Colosseum Saat
Ini
Saat ini Colosseum merupakan salah
satu obyek wisata terbaik di Italia, tetapi yang dapat kita lihat saat ini
hanyalah reruntuhannya saja, tidak berbentuk elips sempurna seperti awal
pembangunannya. Selain sebagai obyek wisata, Colosseum juga dapat digunakan
sebagai tempat pertunjukkan kecil, sedangkan pertunjukkan besar dapat dilakukan
di luar bangunan, dengan Colosseum sebagai backgroundnya.
makasih udah berbagi kak
BalasHapusaxis com