Jika Aku Menjadi

Hai... disini ceritanya aku bukan Ilma ya, o iya sebelumnya aku mau kasih tau kenapa aku pilih adi penjelajah Inggris di post-an ini

• Aku suka negara Inggris dari dulu, gak tau kenapa, mungkin saking banyaknya keindahan disana. Semoga juga suatu saat nanti aku bisa kesana. Aminnn..
• Aku juga pilih Inggris karena kalau aku baca di blog-blog lain, Inggris sempat datang dan menguasai Indonesia hanya beberapa tahun saja, gak kaya Belanda yang bertahun-tahun lamanya, dulu waktu masih SD bahkan guru IPS bilang Belanda menjajah Indonesia sampai 350 tahun. Jadi walaupun di cerita ini aku menjajah Indonesia, seenggaknya gak lama-lama banget gitu
• Disini juga aku pakai beberapa tokoh asli seperti Ratu Mary Tudor, tetapi tokohnya saja, kalau ceritanya gak asli. Sebelum aku memilih tokoh-tokoh untuk cerita ini, aku baca sedikit tentang pemerintahan Inggris zaman dahulu, dan semakin tertarik buat pakai Inggris jadi negara di cerita aku 
• Penduduk di Inggris juga rata-rata tampan dan cantik, jadi biar bisa lebih mendalami karakter gitu. Hehe. Dibanding dengan tiga negara lainnya,  menurut aku Inggris juga negara yang paling terkenal di kalangan masyarakat diantara 3 negara lainnya
• Penjelajah Inggris itu paling banyak tokohnya, dibanding Spanyol, Portugis, ataupun Belanda. Jadi  pilihan tokohnya lebih banyak 

Mulai aja ya:

            Namaku Stephanie Georgano de Sallinas, berkebangsaan Inggris dan penganut nasrani. Aku lahir di Greenwich, 11 Juli 1542 dan putri dari Ratu Mary Tudor(Ratu Mary 1). Ibuku berkuasa menjadi ratu di Inggris semenjak 19 Juli 1553 sampai akhir hayatnya, 17 November 1558. Saat ibuku bertakhta menjadi ratu, aku masih menjadi remaja yang belum mengerti apapun mengenai dunia politik dan kekuasaan. Hidupku sama seperti gadis remaja pada biasanya, bermain, tertawa dan selalu bahagia. Tetapi, hal itu tak berlaku semenjak ibu tiada, aku sangat bersedih, teman-temanku berusaha membangkitkan semangatku kembali sampai pada akhirnya aku dapat kembali menjalani kehidupanku seperti sebelumnya, menjadi gadis yang bahagia.
  
            Sepeninggal ibu, takhta kerajaan di gantikan oleh Elizabeth 1. Pada masa pemerintahannya, yaitu tahun 1577 terdapat seorang pelayar ahli bernama Sir Prancis Drake. Saat itu Drake diperintahkan ratu Elizabeth 1 untuk mencari beberapa rempah-rempah seperti yang diperdagangkan bangsa Portugis dan Spanyol. Saat itu usiaku berumur 35 tahun, aku berpikir, jika aku ikut melakukan penjelajahan Bersama tuan Drake, mungkin aku akan mendapatkan pengalaman yang takkan pernah kulupa, ditambah, dulu saat usiaku berumur 10 tahun, ibuku pernah berkata “jika suatu saat kau bisa menjelajahi negeri rempah-rempah, ibu sangat bangga  padamu”. Mengingat itu semua, aku semakin memberanikan diri untuk ikut pergi berlayar Bersama Tuan Drake.

Sir Prancis Drake

Pada hari itu, 18 Maret 1577, berangkatlah rombongan kapal kami dibawah pimpinan Sir Prancis Drake. Kami berlayar ke arah barat dan sampailah pada salah satu pusat rempah rempah di asia yaitu Ternate, Maluku, Indonesia. Betapa indahnya negeri penghasil rempah-rempah ini. Seandainya aku bisa menguasai negeri ini, mimpi besarku akan terwujud. Jika disbanding dengan negaraku, Indonesialah yang lebih menang, selain rempah-rempahnya yang berlimpah, budaya dan keragaman rakyatnya terbilang cukup unik. Sedangkan di negaraku, hidup sangatlah monoton, tak ada warna-warni kehidupan. 

            Saat Drake Bersama pasukannya menjelajahi bumi Ternate, aku memilih memisahkan diri untuk mencari rempah-rempah ke daerah di Tidore. Aku sengaja melakukannya karena aku berniat untuk membawa rempah-rempah tersebut ke negaraku tanpa harus diberikan setengahnya kepada ratu. Dengan hanya berbekal pakaian penjelajah dan alat panah sederhana, aku mulai memberanikan diri untuk menyusuri bumi Tidore ini seorang diri. Di daerah ini aku mempunyai 6 misi yang akan kulakukan, yaitu:

• Membawa berbagai jenis rempah rempah yang ada dengan cara aku akan berpura-pura menjadi wanita Eropa yang tersesat dan tak tahu arah. Dengan begitu, warga akan menolongku. Jika aku sudah mendapatkan hati mereka, aku akan membantu pekerjaan para petani rempah-rempah dan meminta mereka untuk memberikan setengahnya padaku 
• Mencari pria pribumi yang terlihat tampan dan menarik dan aku akan memintanya untuk menikah denganku. Untuk nantinya, ia akan kubawa ke negaraku dan tinggal disana 
• Menjelajahi bumi tidore dan menikmati keindahan alamnya
• Menyebarkan agama nasrani kepada rakyat disana, dengan menarik perhatian mereka melalui injil yang kubawa serta berbagai pengetahuan tentang agama yang kukuasai
• Selain mencari rempah-rempah, aku juga berniat mencari berbagai kekayaan yang terkandung disana, seperti emas. Disaat rakyat disana belum tahu tentang keberadaan emas di daerahnya, aku sudah mengetahui semuanya dan dimana letak emas itu berada dengan teknologi pendeteksi kekayaan daerah yang kubuat sendiri ketika umurku 20 tahun, saat itu Paman John(adik dari ibuku)lah yang mengajariku berbagai tata cara pembuatannya
• Jika semua itu sudah terlaksana, aku akan memonopoli daerah tersebut dan memaksa rakyat untuk memberikan semua rempah-rempah padaku. Tentunya aku tak melakukannya sendiri, aku akan mengajak teman-teman dan warga Inggris lainnya untuk mendarat di Indonesia dan melaksanakan semua rencanaku 

            Hahaha.Ya, aku menyadari rencanaku ini  memang tak baik. Aku hanya berpura-pura baik di awal ketika para rakyat bertemu denganku, padahal sebenarnya aku mempunyai maksud dibalik semua itu. Tetapi setidaknya, aku tidak akan melakukan semua rencanaku itu selamanya, mungkin hanya 5 tahun, dimana dua tahun terakhir kulakukan untuk memonopoli para rakyat seperti rencana nomor 7.   
           

                 Pada tanggal 21 April 1577, mulailah aksi perdanaku. Aku akan memberitahu saja bagaimana reaksi para rakyat terhadap tindakan-tindakan yang kulakukan. Poin 1 adalah hasil dari misi di poin 1, poin 2 adalah hasil dari misi di poin 2, begitu juga dengan selanjutnya sampai dengan poin 7. Jadi kumulai saja:

• Misi 1 berjalan dengan lancar. Pada saat itu, rakyat menerimaku sebagai pendatang baru. Reaksi pertama mereka saat bertemu denganku adalah mereka sangat prihatin dan kasihan terhadap nasib yang telah kualami. Ya, sekitar 1 tahun mungkin aku membantu para petani untuk melakukan pekerjaan mereka dalam mengembang biakan rempah-rempah
• Misi 2 tidak berhasil, tak ada rakyat pribumi yang ingin menikah denganku dengan alasan mereka cinta tanah air mereka, meskipun Inggris merupakan negara yang telah maju saat itu, mereka tidak mau dibawa kesana
• Aku berhasil menjelajahi bumi Tidore, dengan seorang wanita tua bernama Sri Siwarna yang menjadi pendamingku disaat aku berpetualang menjelajah. Reaksinya kepadaku saat pertama kali bertemu adalah dia sungguh terkesan kepadaku dengan keberanianku ini  
• Misi ke 4 bisa dibilang cukup lancar, tetapi tidak selancar yang kubayangkan. Banyak dari mereka yang tidak mau mengikuti ajaranku karena beberapa faktor, seperti mereka sangat percaya dengan kepercayaan mereka, yaitu islam, ditambah dengan kerajaan islam Ternate-Tidore yang sudah sangat berkembang saat itu. Mungkin sekitar 10 rakyat saja yang mau mengikuti agamaku 
• Aku menggagalkan misiku yang kelima, karena pada saat itu ada salah satu rakyat yang mengetahui misiku yang kelima ini. Lalu ia memberitahu misiku ini pada rakyat lain sehingga reaksi mereka pada saat itu adalah curiga denganku. Aku takut jika aku tetap melanjutkan misiku yang kelima ini, misi 6  bisa saja gagal, karena rakyat sudah tidak memercayaiku lagi
• Ya, sampailah dimisku yang terakhir, aku berhasil melakukan monopoli terhadap rakyat, teman-temanku yang berada di Inggris berhasil mendarat di Indonesia dan membantu misiku ini. Terbongkar semua misiku, tetapi tak apa,aku tak memedulikannya. Reaksi para rakyat terhadap apa yang kulakukan adalah mereka berpikir bahwa aku adalah wanita terjahat yang pernah ada saat itu.
  Awalnya, rakyat tak mau mengikuti segala perintah-perintahku dalam monopoli ini, tetapi akhirnya mereka mau mengikutinya karena aku mengancam mereka dengan berbagai bom-bom yang ku bawa saat itu. Saat itu, di negaraku senjata bom sudah mulai berkembang. Dalam menjalankan misiku yang keenam ini, berbagai pemberontakan terjadi, mereka juga berniat ingin membunuhku. Tetapi semua hal itu tak bisa terjadi karena aku mempunyai 2000 pasukan yang selalu melindungi agar tidak terjadi apa-apa denganku 

             Sampai pada akhirnya18 September 1582 aku Bersama pasukanku kembali ke Inggris dengan membawa berbagai rempah-rempah sebagai hasil dari jerih payah kami dalam menaklukan rakyat Indonesia. Sesampainya di negaraku, aku diberi julukan oleh Ratu Elizabeth 1 sebagai “A brave woman tiger” atau harimau perempuan si pemberani. Aku sangat berbangga pada diriku saat itu karena aku menjadi wanita Inggris pertama yang membawa berbagai rempah-rempah dari Asia. Karena keberanianku  juga, aku dinikahi oleh ratu dengan kepala prajurit kerajaan yang tampan, bernama Alexander de Fernandes pada tanggal 13 Desember 1582. 

            Begitulah cerita mengenai kehidupanku yang begitu menantang. Aku tak menyesal menjadi wanita penjelajah. Semua kejadian yang kualami itu takkan pernah terlupakan sampai kapanpun. Sampai detik ini, menit ini, jam ini, hari ini, bulan ini, dan tahun ini. Jum’at, 23 Februari 1652, dibawah indahnya taman Kastil Windsor.~